5 Poin yang Perlu di Perhatikan pada Tahap Microteaching (Mengajar) SKB Dosen


Microteaching adalah sesuatu yang sakral nan wajib ketika lembaga pendidikan formal maupun non-formal ingin menjaring SDM berkualitas sesuai harapan. Kenapa? Karena yang berwawasan luas belum tentu bisa mengajar. Logika dan fakta ini menjadi landasan utama bagi lembaga pendidikan mewajibkan calon pengajar untuk melewati tahap m-e-n-g-a-j-a-r. Termasuk, penjaringan dosen di seleksi CPNS, tahap Seleksi Kemampuan Bidang (SKB).

Saya sudah mengalami dan melewatinya. Saya berharap, postingan ini bisa membantu kalian yang sedang mempersiapkan diri untuk SKB dosen. Paling tidak, tau gambaran umum dan bagaimana cara menghadapinya.

Serah terima SK CPNS Dosen 2018 Unsyiah

Ada 5 poin yang perlu diperhatikan pada microteaching, yaitu : Penguasaan Materi, Penguasaan Media Pembelajaran, Bahasa Asing, Etika dan Penguasaan Ruang.

Pertama : Penguasaan Materi
Pada saat tes mengajar, penguasaan materi adalah WAJIB! Disini akan dilihat apakah kita layak mengajari atau tidak. Berhubung materi apa yang akan kita ajarkan tidak ditetapkan oleh panitia, maka saya sarankan, ambil materi yang mudah dipahami dan kuasai. Jangan pernah muncul sisi sok-sokan menampilkan materi yang sulit tapi ujung-ujungnya malah membuat kita kalang kabut.

Perlu diketahui, bahwa tim penilai adalah dosen dari jurusan yang kita tuju, juga termasuk pimpinan fakultas (bisa dekan, atau wakil dekan). Sebagian Perguruan Tinggi (PT) menghadirkan mahasiswa dan melibatkannya dalam proses penilaian. Oleh karenanya, kita harus menyampaikan materi seyakin mungkin dengan apa yang kita sampaikan. Jangan sampai banyak "a-eee-eee..."

Penguasaan materi juga erat kaitannya dengan fokus. Tim penilai bisa saja bertanya pada saat kita sedang lancar-lancarnya menyampaikan materi. Jangan sampai, ketika ditanya dan kita jawab, malah kita bingung tuk melanjutkan sejauh mana penyampaian yang telah kita sampaikan.

Bagian ini juga sangat berkaitan dengan kemampuan bicara/kumunikasi. Jika komunikasi kita lancar, materi juga dikuasai, insyaAllah tim penilai akan terpikat.

Kedua : Penguasaan Media Pembelajaran
Pada umumnya, ada 2 media pembelajaran yang disediakan, yaitu papan tulis dan Proyektor.

Ada beberapa hal yang perlu kita siapkan untuk poin ini :

  1. Pastikan membawa laptop sendiri dan (jika bisa) baterai yang tahan lama (tidak soak).
  2. Menguasai salah satu media pembelajaran, misalnya saja Proyektor. Pastikan, kita paham penyambungan kabel penghubung dari proyektor ke laptop. Pastikan pula "tembakan" proyektor tertampil dengan baik. Karena bisa jadi, antara laptop dan proyektor tidak terhubung otomatis dan gagal dalam menampilkan slide. Kita dituntut untuk  mengenali laptop yang kita gunakan, apakah harus di tekan F7 pada laptop Apple, Fn + F6 pada laptop Toshiba, Hp, Sharp dan Acer, Fn + F7 pada laptop Sony dan lenovo. Tergantung, merek apa laptop yang kita gunakan.
  3. Pelajari pengaturan tampilan proyeksi. 
  4. Biasanya panitia hanya menyediakan satu jenis kabel penghubung dan bisa saja tidak sesuai dengan laptop kita.  Maka untuk jaga-jaga, persiapkan kabel VGA atau kabel penghubung dari laptop ke proyektor yang sesuai dengan laptop yang kita gunakan.
  5. Biar tampak greget dan gaya mengajar  tampak kekinian, kita bisa menggunakan pointer. Banyak kelebihan menggunakan alat ini, contoh nyata adalah kita bisa menjelaskan materi tanpa harus stay  atau berjalan ke arah laptop untuk meng-klik mouse atau laptop dalam pergantian slide. Dengan pointer pula, kita dapat menguasai ruang dengan lebih maksimal.
  6. Jika kalian menggunakan papan tulis dan spidol, pastikan kalian menguasi betul. Mulai dari posisi menulis di papan dengan tidak membelakangi mahasiswa atau tim penilai, atau terlalu banyak menulis sehingga lupa menyampaikan materi atau sebaliknya.
  7. Siapkan spidol pribadi untuk jaga-jaga jika spidol yang disediakan tidak layak.
  8. Hindari metode ceramah, itu akan sangat membosankan.
  9. Penting pula, ketika mengajar baik menggunakan papan tulis atau proyektor, jangan pernah bicara sambil membelakangi audiens atau menutup pandangan audiens dari slide maupun materi yang tertulis.
Antara menggunakan proyektor atau menggunakan papan tulis, memang memiliki tantangan sendiri. Lebih baik, kuasai salah satunya jika ragu menggunakan keduanya. Kalau pun mahir memadukan keduanya, itu lebih baik.

Ketiga : Bahasa Asing
Ada satu intruksi dari tim penilai saat saya mengikuti tahap ini. Apa intruksinya? Yakni "Coba kamu mengajar dalam bahasa Inggris?" Nah... hayooo!! Gimana coba, kalau ini pertanyaan disodorkan ke kalian tanpa persiapan? Kalau nggak bingung kasih jawaban apa, minimal keringat dingin mulai bercucuran.. hehe

Saya menyarankan untuk mempersiapkan bahan atau slide dalam 2 bahasa, Indonesia dan Inggris. Kuasai keduanya. Ini sebagai persiapan. Apa lagi, kalian melamar di Perguruan Tinggi (PT) ternama yang memiliki kelas internasional, layaknya Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, tempat saya mengabdi. Saya rasa  ini adalah poin plus, karena semua dosen tentu bisa mengajar bahasa Indonesia, tapi sedikit yang bisa dalam bahasa Asing.

Atau... minimal ketika mengajar, selipkan kosa kata/istilah dengan bahasa asing yang fasih ketika diucapkan. Ini bukan sekedar membuat kalian terlihat meyakinkan, tapi menandakan kalian (secara tidak langsung) bisa menggunaan bahasa asing dalam mengajar kelak.

Keempat : Etika
Sering terlupakan, tapi berpengaruh terhadap penilaian. Etikanya cukup simpel, contoh :

  1. Ketika dipersilahkan masuk ke ruang tes, harap ketuk pintu dan ucapkan salam. Jangan pernah menutup pintu ruangan tes dengan keras. Cukup pelan-pelan.
  2. Jangan langsung memulai mengajar. Lihat kondisi tim penilai, apakah sudah siap menilai atau tidak. Contoh kondisi,  ketika kita masuk, tim penilai sedang menulis nilai untuk calon CPNS sebelumnya. Manfaatkan momen ini untuk mempersiapkan semuanya seperti menyambung proyektor dengan laptop atau hapus papan tulis.
  3. Apabila di ruangan tes terdapat mahasiswa (selain tim penilai), saya sarankan tetap lihat kondisi dari tim penilai. Kalau memang mereka tidak lagi sibuk, baru mulai. Jika mahasiswanya riuh, bisa diawali dengan satu-dua kali tepuk tangan. Tepuk tangan ini bermaksud untuk mencuri perhatian. Kemudian bisa dilanjutkan dengan beberapa kata, seperti, "okee..., sudah bisa kita mulai kan?" Atau apa saja. Sampaikan se-rileks mungkin. Jangan dibuat-buat apa lagi dilebay-lebaykan. Tapi lagi-lagi, lihat kondisi dulu seperti apa.
  4. Pilih kata-kata tepat, sopan, tidak menggurui dan sejenisnya untuk audiens, seperti "Saudara atau kita..." Saya sarankan, hindari kata "kamu," karena yang menjadi audiens  bisa saja dosen senior. Jangan sampai mereka tersinggung. Gawat nan bahaya!
  5. Jangan terlalu banyak basa basi. Basa basi sekedarnya, seperti "bagaimana kabarnya, sehat..." atau pancing dengan pertanyaan tentang materi yang akan kita ajarkan, seperti "ada yang tau nggak, apa yang dimaksud dengan bla..bla..bla.." Saya rasa ini penting, karena bertujuan untuk mengajak audiens fokus terhadap materi yang akan di ajarkan.
  6. Jika bisa, kaitkan materi dengan isu atau sesuatu yang terjad saat ini. Karena dosen dituntut untuk mengikuti isu-isu atau perkembangan terkini baik lokal, nasional maupun mancanegara.

Kelima : Penguasaan Ruang
Saya tidak mengurainya lagi. Penguasaan ruang ini otomatis akan terjadi jika 4 poin lainnya terlaksana dengan baik.

***

Beberapa poin di atas saya uraikan berdasarkan pengalaman saat mengikuti SKB CPNS Dosen di Unsyiah, yang juga saya padukan sistem SKB tahap microteaching di PT lain.

Kalian boleh jadikan ini pedoman awal, boleh juga tidak. Saya meyakini setiap kita memiliki gaya masing-masing. Tapi saya berharap, setidaknya terdapat manfaat walau hanya sebiji jagung... hehe

Eits.. hampir lupa! Waktu yang diberikan untuk kita berkisar 15 sd. 30 menit. Jadi tak perlu menyiapkan slide yang banyak. Cukup beberapa saja, sekitar 5 atau 7.

Jangan terburu-buru menyampaikan materi karena takut diburu waktu. Santai saja... selow saja. Karena esensi penilaiannya bukan pada habis tidaknya materi, tetapi lebih kepada bagaimana cara kita menyampaikan materi.

Selamat berjuang. Jadi Dosen itu, asyik!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram