Coba Perbaiki Niat, Siapa Tau Lulus CPNS Tahun Ini


Ada kabar menyebutkan bahwa pemerintah bakal melakukan rekrutmen CPNS tahun 2019. Saya harap demikian. Apakah akan terealisasi? May be! Karena setiap ada kesempatan dan berbicara tentang CPNS, Menpan-RB sering tampil di media yang kredibel (seperti detik.com) untuk menginformasikan bahwa rekrutmen CPNS 2019 akan dilaksanakan akhir tahun ini.

Jika iya, maka ini adalah kesempatan emas bagi kita yang ingin menjadi abdi negara alias ASN. Sudah saatnya untuk kembali mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Tanamkan pada diri, bahwa kesempatan ini bisa saja tak datang ditahun selanjutnya.
Saya rasa, untuk lulus CPNS tidak hanya diukur dari ikhtiar yang maksimal. Banyak faktor X lain yang ikut andil dalam kelulusan. Seperti niat, ini juga menentukan. Bukankah segala sesuatu diawali dengan niat? Tapi niat yang bagaimana?

Setelah saya dinyatakan lulus CPNS pertengahan Januari lalu, maka jika ada kesempatan, saya bertukar cerita  dengan sesama peserta yang lulus CPNS 2018 tentang usaha yang dilakukan untuk lulus. Ada yang mengatakan belajar, strategi dan jawaban mainstream yang sering kita dengar. Tapi ada yang menarik, ketika disatu kesempatan, ada yang mengatakan bahwa dirinya ikut seleksi CPNS karena alasan yang tidak semua dari kita mungkin meniatkan itu.

Namanya Awal, iya, Awal. Jangan tanyakan nama lengkapnya, saya tak tahu. Kami baru kenal saat tes kemampuan bidang. Sama-sama mengambil formasi Dosen di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Hanya beda Fakultas. Saya Fak. Ekonomi dan Bisnis, dia di Fak. Kedokteran Hewan. Jawaban kenapa  dia memilih menjadi dosen dikarenakan pekerjaan sebagai dosen bagian dari amal jariah. Bukan sekedar materi atau menjadi akademisi. Melainkan Jariah untuk akhirat kelak.

Kalau kita lihat pekerjaan lamanya, dia pernah bekerja di NGO asing "Global Alliance for Rabies Control," kemudian di perusahaan yang gajinya bisa di bilang berlipat-lipat dari PNS. Fasilitas rumah dan mobil sudah di genggam.  Jalan-jalan keluar negeri juga sudah. Tapi,
"Bukan apa-apa ya, disini (dosen) ada amal jariahnya. Kalau ditempat kerja dulu, godaannya dahsyat. Main sama bule-bule..." Ungkapnya. 
apa yang dia ungkapkan setidaknya tersirat 2 makna : Pertama untuk mencari amal, dan kedua (saya rasa) untuk menjaga diri biar nggak "kepleset" ke gemerlap dunia. #eh

Ini hanya satu contoh. Dilain kesempatan, saya mendapatkan jawaban yang tak kalah paten, yakni keluar dari Bank karena ingin menghindari syubhat (halal-haram) dari penghasilannya, ikut CPNS dan lulus.

Kalian boleh percaya boleh tidak, tapi saya meyakini bahwa lulus tidaknya CPNS tidak serta-merta karena persiapan yang maksimal atau kurang. Tapi faktor niat juga berperan. Bisa saja Allah melihat mana yang lebih pantas untuk diluluskan dan mana yang tidak dari niat. Karena niat yang baik, akan berbuah manis. Apa lagi kalau ada unsur ibadahnya, seperti teman saya di atas. Hmhm... jadi teringat arti dari surat Adz Dzariyat ayat 56 yang artinya :
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahKu."
Kalau memang kita tanamkan niat untuk amal dan/atau sarana hijrah, maka secara tidak langsung kita sedang mencoba meyakinkan Allah bahwa kita lebih pantas.

Lagian, kalau cuma mengandalkan usaha alias belajar sekeras mungkin, orang lain juga melakukan yang sama. Maka ambil momen untuk merayu Allah dengan niat yang lebih mulia sebagai nilai tambah. Selipkan niat kita saat berdo'a, dan penting, disertai dengan sedekah dan perbaikan ibadah.

Kalau memang udah kita laksanakan semuanya dengan maksimal (niat, usaha, do'a) tetapi belum juga lulus, baru pantas kita katakan "Belum rezeki..."

Lalu, kenapa bisa orang yang tidak ada usaha tapi lulus CPNS? Itu Wallahu'alam... rezeki itu misteri. Tapi yakin lah, kepuasan dan keberkahan itu akan datang jika niat baik dan usaha kita maksimal.

Semoga bermanfaat. Saya do'akan, semoga yang terbaik yang lulus CPNS kali ini. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram